Namsaya Gito (samaran), umurku 25 Th. Awal ceritanya bermula ketika saya masih di kelas 1 SMA. Ketika itu saya mengikuti acara kenaikan sabuk Taekwondo yang diadakan di daerah Cipanas. Dengan penuh semangat saya dan teman-temanku mengikuti acara tersebut, dan akhirnya setelah semua acara selesai, saya dan ke lima temanku (sebut saja Aang, Dedi, Millani, Wahyu & Sri) berencana untuk tidak langsung pulang ke rumahnya di daerah Bekasi, tetapi mau mampir dulu ke rumah Bibi Wahyu.
Lumayanlah, itung-itung refreshing di daerah Cipanas. Dengan udara yang cukup dingin dan sedikit gerimis, akhirnya kami sampai juga di rumah Bibi Wahyu. Di sana kami langsung dipersilakan masuk. Setelah disuguhkan mie rebus dan teh hangat di antara kami ada yang langsung tidur karena kecapaian, ada juga yang ngobrol santai sambil beristirahat.
saya sich seneng aza diajak ngobrol sama Poppy (Bibinya Wahyu). Abis orangnya manis, bodynya montok dan kalo diajak ngobrol nyambung, diapun ternyata mempunyai banyak bahan obrolan, jadi kitanya ngga BT. Apalagi dia itu ternyata umurnya ngga jauh beda sama kita-kita, cuma 3 tahun lebih tua, jadi masih tergolong sama-sama ABG.
Selama ngobrol dengan Poppy, saya selalu memperhatikan bentuk badannya yang menurutku sangat bagus. Ngga taunya, lama-lama saya ngga kuat juga ngeliatinnya, soalnya dia cuma pake T-Shirt ketat dan celana pendek yang kedombrongan, yang kalo lagi ngobrol, bukan cuma pahanya aza yang keliatan, tapi CD nya pun ikut-ikutan ngintip dari celah yang kedombrongan itu.
Karena tsayat ketauan kalo saya lagi "KONAK" gara-gara ngeliatin pemandangan yang jarang saya lihat di sekolah, akhirnya saya pura-pura mau istirahat di kamar, apalagi suasananya sudah agak malam (sekitar jam 21.00). saya lihat si Aang dan Dedi sudah tertidur pulas. Sedang Millani, Wahyu dan Sri suaranya masih terdengar ngobrol dengan Poppy.
Karena cowok dan cewek tidur di kamar terpisah, akhirnya saya pun tertidur tanpa merasa terganggu dengan para cewek yang masih asik ngobrol. saya tertidur cukup lelap juga, mungkin karena kecapean setelah kenaikan sabuk, sampai-sampai saya kaget ketika Poppy mengguncang-guncang pundakku sambil berkata 'anterin saya kekamar mandi dong, Fik'. Tentu saja saya bingung, karena saya pikir ini khan rumahnya sendiri, tapi kenapa dia tidak berani untuk pergi kekamar mandi sendiri.
Akhirnya tanpa punya pikiran yang macem-macem, sayapun bangun untuk mengantarkannya. Kulihat jam didinding sudah menunjukan jam 01.30 malam, pantes aza dia minta diantar, soalnya memang sudah sangat malam, wajar aza kalo dia merasa tsayat, karena jam segini pas lagi enak-enaknya tidur.
Setelah beberapa menit menunggu didepan pintu kamar mandi, saya merasa kesel juga, kok lama banget sich, padahal ngomongnya cuma kencing doang, udah gitu, udaranya disini dingin banget lagi. Saking ngga sabarnya, saya coba untuk mengetuk pintu agar dia tau kalo saya udah lama nungguin dia dikamar mandi. Tanpa disangka-sangka, sebelum tanganku menyentuh pintu, pintu itu langsung terbuka. Dan yang lebih mengagetkan lagi, Poppy sudah berdiri dihadapanku dengan hanya mengenakan BH dan CD aza.
Jujur aza, waktu masih ditutupi baju dan celanapun saya sudah konak, apalagi melihat yang kayak begini. Tanpa sadar saya sempet Istigfar, namun ketika Poppy memelukku, dengkulku terasa tambah gemetar, dan degup jangtungku bertambah kencang ketika dia menciumku dan membisikan bahwa malam ini dia membutuhkan kehangatan.
Dengan agak malu, saya bertanya 'apakah dia sadar melsayakan hal ini?', padahal khan saya adalah temannya Wahyu, ponakannya dia. Tapi dia menjawab yang membuatku bertambah bingung, dia melsayakan ini semua karena sejak pertama dia melihatku, dia sangat tertarik kepadsaya, dan yang lebih gilanya lagi, sejak dulu dia terobsesi untuk bercinta dengan orang-orang yang mempunyai penampilan sepertiku.
Masih didalam kebingungan, saya diam saja ketika dia mulai mencumbuku dengan cara menciumi seluruh muksaya, memeluk dan meraba tubuhku, dan mulai membuka satu persatu pakaianku. Ketika jari lentiknya bergerak dan berusaha membuka resleting celansaya, saya kembali berontak dan mengingatkan dia kalo yang kita lsayakan ini salah, apalagi diruang yang terbuka dan bisa saja orang lain akan melihatnya.
saya pikir dia sudah sadar karena dia langsung masuk lagi ke dalam kamar mandi. Namun tidak lama kemudian dia kembali memanggilku 'Fik, tolong ambilkan handuk yang dijemur didapur dong, lupa bawa handuk nich'. Setelah mencari handuk yang dia minta, saya langsung mengetuk pintu kamar mandinya dan memberitahunya kalo handuknya sudah ada. Namun dia mengatakan 'masuk aza, gantungin didalem, gua lagi gosok gigi', dan tanpa ragu saya masuk dan menggantungkannya digantungan handuk. Namun diluar dugaan, ternyata Poppy dari tadi sembunyi dibalik pintu, dan ketika saya masuk, Poppy langsung mengunci pintu kamar mandi dan membiarkan saya dan dirinya terkunci dari dalam.
Didalam ketsayatan yang sedang saya rasakan, hatiku yang lain merasa senang ketika mengetahui bahwa Poppy sudah mengunci pintunya. Tanpa menunggu lama, Poppy langsung mencium dan mencumbuiku dengan sangat buas. Mulutnya terus melumat bibirku, tangan kirinya terus mengelus dan berusaha membuka pakaianku. Sedang tangan kanannya tetap meremas kemaluanku.
Diperlsayakan seperti itu, lama-lama rasa tsayat akan ketauan orang lain itu hilang dan yang ada malah birahiku semakin memuncak. saya berusaha untuk mengimbangi semua yang dilsayakan Poppy, namun karena saya belum pengalaman, akhirnya saya mengikuti apa yang diintruksikan Poppy kepadsaya. Setelah merasa sudah cukup puas menciumi wajah dan tubuhku, wajah Poppy mulai turun kebawah dan mulai membuka celansaya. Dengan hati-hati dia menurunkan celana jeans ku agar tidak menyakitkan 'burung' ku yang sudah sejak tadi berdiri. Setelah itu, dengan sangat manja dia menjilat dan mengulum kemaluanku.
Berjuta nikmatnya ketika dia mulai mengeluar masukan burungku kedalam mulutnya. Masih dalam posisi berdiri, saya terus dicumbuinya, dan saya merasa sangat pasif jika cuma diam saja. Akhirnya sayapun mulai memberanikan diri untuk menyentuh payudaranya yang sangat indah. Sambil terus meremas, saya minta agar Poppy mengizinkan saya untuk menciumi memeknya.
Sambil tersenyum, dia bertanya 'emang bisa?', dia mengeluarkan burungku dari mulutnya, kemudian dia berdiri, dan menyuruhku berjongkok. Tapi saya menolak, karena menurutku daripada dia berdiri, mendingan dia tidur terlentang dilantai kamar mandi, agar saya bisa lebih leluasa untuk menjilati memeknya. Walaupun lantainya dingin, tapi dia mau untuk melsayakannya, asalkan dengan posisi 69. saya yang belum tau apa maksudnya, hanya mengiyakannya saja.
Dengan perlahan saya mulai menjilati memeknya, ternyata dia orangnya apik juga, karena dengan bulu kemaluan yang sepertinya selalu dirawat dengan cara digunting agar tidak terlalu panjang, maka saya dengan mudah melihat apa yang ada didalam memeknya itu. Dengan keharuman yang khas, memek itu telah membuat saya betah berlama-lama mencumbuinya. saya terus menjilati, dan dengan jari telunjukku, saya coba merangsang dia dengan memainkan kelentitnya.
Semakin saya percepat memainkan jari telunjukku, semakin cepat pula dia menggoyangkan pantatnya. Sambil mengulum burungku, dia mengatakan bahwa dia sudah tidak kuat menahan keinginannya untuk segera memasukkan burungku kedalam memeknya. Namun saya masih belum peduli, karena saya masih ingin disepong dan mengeluarkan didalam mulutnya. Dia mengocok dan mengeluar masukkan burungku lebih cepat lagi, dan ini yang membuat saya blingsatan. Akhirnya dengan rintihan penuh kepuasan, saya keluarkan spermsaya didalam mulutnya. Tanpa ragu Poppy pun segera menelan dan menjilati spermsaya sampai bersih.
Mungkin karena saya baru sekali ini melsayakannya, ngga lama kemudian burungku berdiri lagi karena melihat Poppy yang sedang merangsang dirinya sendiri. Dengan tangannya yang mulus, Poppy memainkan jarinya disela-sela memeknya yang mulai terlihat kemerah-merahan akibat gesekan.
saya yang merasa sudah dipuasi, ingin membalasnya dengan sebaik-baiknya. Dengan perlahan, saya kembali mendekatinya dan mulai mencumbui kedua payudaranya yang sudah sangat kencang. saya hisap putingnya, ku remas kedua gunung yang telah basah oleh keringat. Namun tidak lama kemudian Poppy menekan kepalsaya dan mengarahkan ke memeknya. 'Tolong jilatin lagi Fik, Poppy sangat suka bila memek Poppy dicumbu'. Kedua pahanya diregangkan, dengan begitu saya bisa menjilati memeknya sampai kedalam.
'Alangkah wanginya memek ini' pujiku kepada Poppy, namun dia hanya tersenyum dan kemudian bangkit mengangkangiku. saya disuruh terlentang dan dia mulai mencumbui burungku. Kemudian dia merubah posisi dan sejajar denganku. Digesek-gesekan memeknya ke burungku. setelah yakin bahwa burungku sudah benar-benar keras, secara perlahan-lahan dia bimbing burungku untuk memasuki memeknya. Setelah masuk semua, saya langsung membalikkan tubuh Poppy agar dia berada di bawah, sehingga saya bisa dengan bebas bergerak memainkan burungku.
Baru menyentuh bibir vaginanya aza saya sudah merasa keenakan, belum puas saya menikmati sensasi ini, ternyata Poppy mengajakku merasakan sensasi yang lebih hebat. Pelan namun pasti burungku mulai memasuki memeknya, dan ada sejuta kenikmatan yang saya rasakan ketika burungku sudah berada didalam lubang kenikmatannya. saya mulai menaik turunkan pantatku untuk mendorong dan menarik burungku dikemaluannya. Poppy menjerit kecil ketika pertama kali saya menarik burungku. Namun itu hanya sesaat, karena tak lama kemudian desahan-desahan kenikmatan keluar dari mulut Poppy secara terus-menerus.
'Terus Git, enak banget kontolmu Git.. aacchh, nikmatnya.. kontolmu Git.. teruuzzhh.. aacchh.. uuhh hangat dan nikmatnya barang kamu Git.. gede banget Git.. terruuzzhh.. aacchh' tanpa henti-hentinya Poppy meracau dan mendesis, kurang lebih setengah jam saya memainkan burungku di dalam kemaluannya, sepertinya Poppy sudah 2 kali orgasme, karena ketika sedang asiknya mendorong dan menarik burungku, tubuh Poppy tiba-tiba menegang, tangannya mencengkram erat lenganku, mulutnya terus mendesis, dan gerakannya mulai tidak terkontrol, kemudian mendadak ia terdiam. Tak lama kemudian Poppy menggoyangkan pantatnya kembali, sambil mengucapkan terima kasih. Ternyata dia masih sanggup untuk melayani nafsuku, buktinya walaupun sudah terlihat lelah, dia tetap mengimbangiku dengan goyangan-goyangan mautnya.
Namun itu tak lama, karena Poppy mengalami orgasme untuk yang kedua kalinya. Untuk itu saya tidak langsung berhenti, karena saya pikir sayapun sebentar lagi akan keluar. saya percepat gerakanku, dan dengan wajah yang lelah, Poppy tetap berusaha menggoyang pantatnya. Apalagi ketika dia tau kalo saya sebentar lagi akan keluar, dia langsung mempercepat goyangannya.
Dan..aacchh, akhirnya pertahananku jebol juga, kukeluarkan semua spermsaya didalam memeknya. Dan tanpa sadar Poppy langsung memelukku kembali. 'Hebat sekali Git, Kenapa ngga dari dulu si Wahyu cerita kalo dia punya temen kaya Elo'. 'Makasih yach..' ujarnya setelah sudah sama-sama berdiri untuk mengambil dan memakai pakaian yang berantakan di lantai kamar mandi.
Tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar