Senang rasanya ijin cuti ku di ACC oleh Kepala unit ku. Sehingga aku bisa liburan bersama suami ku. Sesuai rencana kami ingin pulang ke kampung halaman Mas Diky suami ku.* Kebetulan juga Tony, anak ku semata wayang yang masih sekolah dasar juga libur sekolah, jadi bisa agak lama disana.
Hari itu kami sekeluarga berangkat. Setelah 6 jam perjalanan kami tiba dirumah orang tua suami ku. Disana hanya tinggal Bapak dan adik perempuan suami ku beserta suaminya.
Bapak suami ku seorang mantan Kades. walaupun cuma Kades, namun disana beliau sangat dihormati. Mbah Marno, begitu orang menyebutnya. Usianya sudah 64 tahun, sejak istrinya meninggal beliau hanya tinggal bersama si Dewi.
"Mbak Maya, kangen lama gak ketemu", sapa Dewi pada ku sambil memeluk ku.
"Bener juga wi, lama gak pulang, kang mas mu sibuk terus", jawab ku.
"Bagas sudah besar ya, kelas berapa?",
"Kelas 5 tante", jawab anak ku.
"Anak mu mana wi?", tanya ku.
"Sedang bobok Mbak didalam".
"Suami mu mana wi?", tanya suami ku.
"Sedang di sawah mas, tadi ngirim kopi buat yang garap sawah, ayo masuk dulu terus makan", tambah Dewi.
Nardi, Suami Dewi bekerja di Puskesmas desa, menjadi pekerja kesehatan. Dewi punya anak perempuan, Dian namanya. Baru berusia 10 bulan.
Kami berkumpul bersama keluarga suami ku. Senang rasanya setelah lama tidak ketemu. Sore semakin ramai karena banyak saudara yang datang karena lama tidak bertemu dengan suami ku. Hilir mudik sanak saudara datang sampai malam.
Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Aku mengantar Tony tidur lalu berjalan menuju kamar ku. Ketika aku melewati kamar Dewi terdengar suara orang berbicara. Kebetulan pintu agak sedikit terbuka jadi terlihat ada orang didalam. Ternyata Nardi sedang berhubungan intim dengan Dewi.
"Masss pelan-pelan nanti ada yang dengar", bisik Dewi.
"Udah pada tidur", jawab Nardi singkat sambil men-doggy Dewi.
Namun yang membuat ku kaget, Dewi disodok dari belakang sambil tetap menyusui anak bayinya. Sehingga susu Dewi terlihat bergoyang-goyang, sesekali air susu Dewi muncrat keluar. Melihat pemandangan itu membuat ku jadi panas dingin.
"Ahhhh masss, enaaakkk", desah Dewi.
"Goyang terus dik, mas mau keluarrr",
"Aakuuhhhh kellluuaaarrrr masssss", Dewi mencapai orgasmenya.
Tangan Nardi meremas kuat-kuat payudara Dewi yang bulat penuh sehingga air susunya muncrat tidak karuan.
"Crooootttt croooootttt crooooootttttt", pejuh Nardi membanjiri rahim Dewi.
"Puass dikk", kata Nardi.
Ketika dicabut dari rahim Dewi terlihat penis Nardi begitu mengkilap dan tetap tegak berdiri. Tidak terlalu panjang , namun cukup besar. Penis Nardi kemudian dikulum oleh Dewi penuh nikmat.
Aku cepat-cepat meninggalkan tempat itu lalu menuju kamar ku. Setibanya di kamar aku tak berani bercerita dengan suami ku. Sebenernya aku bener-bener pengen namun suami ku sudah tertidur karena kecapekan.
Sudah kucoba untuk memejamkan mata, namun tetap tak bisa tidur. Terbayang terus oleh ku penis gemuk punya Nardi. Kemudian aku keluar kamar menuju kamar mandi. Ketika melintas didepan kamar Dewi suasana begitu sepi hanya terlihat si kecil sedang tidur. Aku melanjutkan langkah ku menuju kamar mandi.
Betapa terkejutnya aku ternyata di dapur Dewi setengah telanjang sedang jongkok sambil mengoral penis Nardi. Nampak wajah Nardi begitu menikmati servis mulut Dewi. Sesekali Nardi menghentakkan pinggulnya sehingga penis nya masuk lebih dalam ke tenggorokan Dewi. Aku semakin ingin ngentot.
Kemudian Nardi membaringkan Dewi diatas meja makan. Kaki Dewi dibuka lebar-lebar, kemudian tanpa ragu Nardi mengoral lubang peranakan Dewi.
Nardi begitu ganas menjilati vagina Dewi. Dewi menggeliat tidak karuan karena geli. Belum selesai sampai disitu, sambil berdiri Nardi langsung menusukkan penisnya ke vagina Dewi.
"Uuhhhhh uuhhh uuhhh aaahhhh", suara desahan Dewi.
"Terus dik, jepit kontol ku", kata Nardi.
"Sogok tempik ku yang dalam mas",
"Aahg enak dikkk tempik mu".
Setelah beberapa saat menggenjot Dewi, Nardi duduk di kursi makan dan Dewi duduk dipangkuan menghadap ke arah suaminya. Dewi begitu liar menggenjot Nardi. Payudara Dewi bergoyang naik turun, tangan Dewi mengarahkan payudaranya agar disedot oleh suaminya.
"Kenyotin masss", perintah Dewi.
"Ssrrruuuppptt ssrruuupptt ssruuuuppt", suara Nardi menyusu pada istrinya.
Vagina ku sendiri sudah becek, karena sedari tadi sudah ku kocok dengan tangan ku.
"Akuhhhh keluaaarrrr", desah Dewi.
"Akuuu jugaa mau keluaaarrr dikk",
"Croooott crooooot croooooootttt crooooottt", pejuh Nardi dan Dewi bercampur dalam rahim Dewi.
Rasanya badan ku begitu lemas setelah masturbasi dan orgasme berkali-kali. Aku bergegas menuju kamar ku untuk tidur.
Pagi menjelang, aku membantu Dewi menyiapkan sarapan. Setelah sarapan semua melanjutkan aktifitas. Nardi pergi bekerja, suami ku dan Tony pergi memancing di sungai. Aku dirumah bersama Dewi dan Bapak.
Seharian penuh aku mengobrol bersama Bapak, Dewi sibuk mengurus si kecil. Aku tau Bapak mertua ku memang menyukai barang antik dan benda-benda kuno. Dari jam dinding, uang koin, batu akik, dan juga keris.
Pernah aku bertanya dengan suami ku namun dia hanya santai saja, katanya Bapak memang suka koleksi benda-benda antik. Selain itu katanya buat kewibawaan dan pengasihan.
"Bapak mau minum kopi?", tanya ku.
"Iya boleh, jangan pakai gula", jawabnya singkat sambil sedari tadi menggosok koleksi koin-koin antiknya.
Aku bergegas ke dapur untuk membuat kopi. Kami mengobrol kesana kemari. Bapak juga bercerita tentang sejarah benda-benda koleksinya. Aku yang semula malas, jadi antusias karena Bapak begitu menggebu-gebu bercerita.
"Mbak nanti sore aku mau pergi ke rumah Mas Nardi, ibu sakit", kata Dewi.
"Iya wi gak apa-apa, Bapak aku yang ngurus, kangmas mu betah ya kalo sudah mancing",
"Emang gitu mbak, dia suka mancing",
"Tony juga ketularan hobinya", jawab ku lagi.
Sore itu Nardi, Dewi beserta anaknya pergi ke rumah orang tua Nardi. Tidak jauh hanya beda kecamatan. Suami ku dan Tony belum pulang padahal hari sudah mulai gelap, mendung pula. Aku coba untuk menelpon suami ku.
"Halo, mas pulang, inget waktu", bentak ku.
"Iya mah, ini udah hujan, aku mampir ke rumah Lik Mono", jawab suami ku.
"Tuh kan, tadi gak mau bawa jas ujan",
"Nanti kalo reda langsung pulang".
Hati ku masih agak marah, karena seharian ditinggal suami dan anak ku. Aku menuju ruang tengah untuk menonton tv. Tiba-tiba hujan turun sangat deras. Aku melihat jam sudah menunjukkan pukul 18.30.
"Diky belum pulang May?", tanya Bapak.
"Belum Pak, mampir di rumah Lik Mono",
"Ooh yasudah, ndak apa, biar diurusi Mono", jawab Bapak.
Tiba-tiba badan ku terasa panas-dingin. Apa mungkin gara-gara hujan, pikir ku. Aku mencoba bangkit dari kursi namun berat sekali. Rasanya tidak karuan, dari ujung kaki sampai kepala.
"Kenapa nduk", tanya Bapak.
"Badan Maya lemes Pak, gak enak",
"Lemes kenapa, semalam saja kamu kuat keluar berkali-kali", kata Bapak.
"Maksud Bapak?", jawab ku kaget.
"Kamu semalam liat Nardi main sama Dewi kan?",
"Enggak Pak", jawab ku takut.
"Udah tenang saja, Bapak sudah tau".
Tiba-tiba bapak mengeluarkan dua buah cincin lengkap dengan batu akik. Bentuknya cukup aneh, yang satu berwarna hitam seperti kopi, ditengahnya ada lubangnya. Sedangkan yang satu lagi berwarna cokelat berlapis-lapis. Lebih anehnya lagi batu cincin itu memiliki dua buah puncak. Jadi bentuknya mirip payudara wanita.
Badan ku makin tidak karuan, saat Bapak meniup batu cincin yang berlubang itu. Rasanya seperti dialiri listrik, menjalar ke seluruh tubuh.
"Yen ora bisa nyancang atine, nyancango dalane si jabang bayi", kata bapak sambil meniup lagi lubang batu itu.
"Aahhhh pakkkk sudaaaaahhhhh", rasanya ada yang mau keluar dari vagina ku.
"Nikmati saja nduk, nanti kamu suka", jawab bapak.
Aku mencoba bangkit dari kursi namun tak bisa. Seolah-olah raga ku terikat di kursi itu. Kemudian Bapak mengosok-gosok batu yang berbentuk seperti payudara itu. Digosoknya dengan perlahan namun terus-menerus.
"Aduuhhh paaakkk susuuuuu kuuuuhhhh", payudara ku serasa ada yang meremas-remas.
"Enak kan nduk, coba tadi kamu buka baju pasti lebih enak", jawab bapak sambil menggosok batu itu lagi.
"Sudah pakkkk, suddaaaaaahhhhhhh",
"Kalo begini gimana?", jawab bapak lagi sambil meniup lubang cincin yang satu.
3 komentar:
permisi kakak2 numpang promo ya
yang suka main poker dan domino online, mari gabung di sini bersama kami di www.saranapelangi.com. kini hadir dengan 7 permainan yang dapat dimainkan dalam 1 website. dapatkan jackpot hingga ratusan juta setiap harinya. gak mau kalah teruskan main poker dan domino online ? ayo buruan gabung bersama kami di www.saranapelangi.com
Saranapelangi.com adalah satu - satunya Website Dengan Player VS Player Tanpa Menggunakan Bot (tanpa ROBOT) 100% Fair Play!!!
Hot Promo Dari SaranaPelangi!!!
*Bonus Rollingan Sebesar 0,5%
*Bonus Refrensi Sebesar 20%
Tunggu Apalagi?!, Ayo Gabung Dan Main Bersama Kami!!!
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami di www.saranapelangi.com atau melalui android kami.
- BBM : 2B47BB9C
- CALL : +855964972098
- WEECHAT : saranapelangi
- SKYPE : saranapelangi
- EMAIL : saranapelangi99@yahoo.com
- FACEBOOK : saranapelangi99@yahoo.com
WWW.SARANAPELANGI.COM
Crita lengkapnya dong
Bingung cari Situs Judi Online Terpercaya?
ini solusi buat kamu!!
Dapatkan kesempatan menang dan hadiah sampai puluhan juta rupiah!!
BERAPAPUN KEMENANGAN ANDA
AKAN KAMI BAYAR!!
Segera Daftarkan Diri Anda di KLIKQQ !!!
https://bit.ly/32WsmDt
KlikQQ Menerima Deposit Via ''PULSA TELKOMSEL & XL'' dan juga Via ''OVO'' ONLINE 24JAM!
Dengan Minimal Deposit dan Withdraw hanya IDR 15.000 Anda sudah bisa memainkan 9 jenis permainan seperti :
- Poker
- DOMINO99
- ADUQ
- Bandar Q
- CAPSA SUSUN
- Bandar66
- Bandar Sakong
- Bandar Poker
- Perang Baccarat
KELEBIHAN DARI KLIKQQ :
- Bonus TurnOver 0.5% ( Di Bagikan Setiap Minggu )
- Bonus REFFERAL 10% ( BERLAKU SEUMUR HIDUP )
- Customer Service 24Jam Siap Melayani
- Konsultasi Masalah Permainan
JADI TUNGGU APALAGI!!! BERGABUNG SEGERA DI KLIKQQ
SEMUA BERKESEMPATAN MENDAPATKAN HADIAH !!!
Info lebih lanjut kunjungi :
- Live Chat 24 Jam
- WA : +855 8731 1286
- Line :klikqq
- Facebook :Daftarklikqq
Daftarkan Sekarang Juga !!
Posting Komentar