Cerita Sex : Warisan (3)


Aku dibaringkan diatas karpet, baju ku juga sudah lepas semua. Lalu badan ku langsung diserang oleh orang-orang itu.

"Badan mu memang bagus Maya, sudah beranak juga masih kenyal", kata Pak Warsidi.

"Jangaaan pakkkkk, jangann perkosaa sayaaa", kata ku.
Badan ku diraba-raba oleh Pak Warsidi. Payudara ku diempotnya habis-habisan. Rasa geli menjalar diseluruh tubuh ku.

"Mbah boleh pinjam raga saya kalau mau coba badan Maya", kata Paka Warsidi.
"Cukup kamu saja Di", aku titipkan ke kamu.

Pak Warsidi melanjutkan menikmati tubuh ku, sedangkan orang banyak itu masih berdiri mengelilingi ku.

"Tempik mu rapat juga ternyata, tempik mu bagus buat menghasilkan keturunan, sayangnya anak mu cuma satu", puji Pak Warsidi sambil mengobok-obok vagina ku.
"Sudahhhhh Pakkkkkkk",
"Mustika ini memang buat anak mu, jadi biar dia yang ambil",

"Di ini perempuan yang jaga dia", kata seorang yang berperut buncit.
Anak gadis itu diseret dan diikat oleh mereka. Gadis yang sering muncul dalam mimpi ku.

Aku langsung diposisikan duduk diatas pangkuan Pak Warsidi. Bibirku dilumatnya habis-habisan. Air liur kami bercampur jadi satu. Payudara ku terus diremas-remas olehnya. Aku dibaringkannya lagi, kaki ku dibuka lebar-lebar lalu vagina ku dijilatinya dengan lahap.

"Aaauuuhhhhhh gelliiiiii",
Lidah Pak Warsidi liar menjelajahi vagina ku, bahkan menyentuh dinding rahim ku. Dia melepas celananya dan mengeluarkan penisnya yang besar dan berurat. Penis itu terus berkedut-kedut seperti vibrator. Aku disuruh mengempot penis itu.
"Ini sedot dulu Maya", perintah Pak Warsidi sambil menyodokkan penisnya ke mulut ku.
"Sedot kontol ku Maya",
"Aaaahhhhgggggggg", aku tersedak.

Penis itu berkedut-kedut dalam mulut ku. Sesekali dia menghentakkan pinggangnya sehingga dia seperti sedang mengentot mulut ku.
Posisinya ganti lagi, aku dibaringkan dan dia langsung menindih badan ku. Tanpa basa-basi penis besar itu langsung membobol vagina ku.


"Ini rasakan kontol naga", kata Pak Warsidi.
"Pelan paaakkkk besaaaarrrrr", kontol itu terus berdenyut-denyut mendesak dinding rahim ku. Rasanya kontol itu masuk begitu dalam, ngilu sampai diujung kepala.

"Aaaahhh aaaaaahhh aaahhhh akuuuhhhhh keluaaaarrrr paaaaakkkk", aku orgasme.
"Terus Maya enaakkk".
Sekarang aku ada diatas Pak Warsidi dia senang melihat ekspresi wajah ku. Kini ganti aku yang mengentot lelaki 40 tahun itu.

"Akuuuhhh kelllluuaarrrr lagiiiii", aku orgasme beruntun.
Posisi diatas membuat ku orgasme berkali-kali. Tiba-tiba Pak Warsidi membalik badan ku dan memposisikan menungging.
"Aku mau coba yang ini", katanya sambil menusukkan Penis nya di anus ku.
"Jangannnnn disituuuuuu pakkkkkaaaahhhhhhh", aku tak kuat menahan sakit.
"Uuhhh sempit Maya",
"Aaaahhhhhhhh sakittttttt", anus ku serasa robek dientot olehnya, tangannya juga sibuk memainkan klitoris ku.

Setelah puas dengan anus ku dia membalikkan badan ku dan menindih ku. Aku dientotnya habis-habisan. Dia begitu kuat dan perkasa menghajar ku.

"Sekarang aku titip mustika di itil mu, biar kamu makin binal dan satu lagi dirahim mu, besok anak mu yang ambil, biar dia juga dapat ilmu ku", kata Pak Warsidi.

"Aaahhhh akuuuuuhhh keluaaarrr", aku orgasme yang sangat dahsyat. Hingga air pejuh ku muncrat-muncrat.
"Crooottt crootttt crrrrrooooottttttt", pejuh Pak Warsidi keluar didalam rahim ku.

"Terima ini Maya, kamu akan jadi binal", bersama pejuh Pak Warsidi keluar, ada dua buah batu warna putih besar dan kecil. Yang besar tinggal didalam rahim ku dan yang kecil menempel di kelentit ku kemudian hilang.

"Mbah sekarang lepaskan si Kembang Kantil itu", kata Pak Warsidi pada makhluk aneh itu.
"Maya sekarang kamu jadi perempuan yang disukai oleh semua orang, bahkan makhluk kasat mata".
"Ampunn pakkk", aku menangis.

"Sudah tak apa-apa, kamu pasti menikmatinya nanti", jawab Pak Warsidi sambil meremasi susu ku.

Lalu suasana jadi makin gelap, aku tidak ingat apa-apa. Aku tertidur dalam keadaan belepotan sperma dan tanpa busana di ruang tamu.

***
"Mah, bangun mah, mamah kenapa tidur disini?", Tony membangunkan ku.
Aku tak bisa menjawab dan hanya lari menuju kamar ku.


WARISAN (3)

Aku semakin sering diganggu paranormal nakal dan juga makhluk halus. Ada yang berwujud manusia maupun siluman. Sebenarnya aku mau cerita dengan suami ku namun dia tak kan percaya. Dia pasti mengira aku mengada-ada.

Suatu malam aku mimpi didatangi oleh raja siluman buaya. Dia mau menikahi aku namun aku menolaknya. Kemudian siluman buaya itu memperkosa ku. Didalam mimpi ku itu aku digarapnya habis-habisan. Penisnya keras dan bersisik mirip dengan kulit buaya. Seumur-umur baru kali itu aku mendapatinya. Aku dibuatnya hamil hingga punya anak siluman buaya. Ketika aku terbangun rasanya lelah sekali.

Aku sudah tidak kuat rasanya. Sebenarnya aku ingin minta bantuan mertua ku. Tapi aku masih bingung. Akhirnya ku beranikan diri untuk menelponnya.
"Halo Pak, ini Maya",
"Iya nduk ada apa?",
"Maya gak kuat Pak, Maya semakin sering diganggu bangsa halus, Maya harus gimana?",
"Bapak sudah tau semuanya, besok pas kamu libur ajak anak mu ke kampung, kita cari solusi",
"Iya pak". Aku mematikan telpon.

Weekend itu aku ajak Tony ke kampung. Sedangkan suami ku sedang dinas luar kota. Sesampainnya disana langsung ku ceritakan semua pada Bapak mertua ku. Tony anakku belum tau tentang warisan itu.

"Yasudah nduk, kamu istirahat dulu, nanti malam kita ritual lagi", kata bapak.
"Jangan pak, ada Dewi dan Nardi juga",
"Bukan disini, nanti malam bapak kasih tau".
Aku hanya mengangguk menurut.

Jam sepuluh malam aku di ajak bapak keluar. Tony juga ikut, namun hanya diberi tau mau cari obat buat ku. Jalannya gelap dan melalui sawah juga ladang. Akhirnya tiba di tempat yang dituju. Berupa sebuah rumah joglo dari kayu. Didalam nya ada tempat tidur dan beberapa kursi. Tidak ada lampu, penerangan menggunakan lampu minyak.

"Sekarang kalian duduk. Tony kamu tau kalau mamah mu sering diganggu makhluk halus",
"Tau kek, Tony sering lihat yang keluar masuk kamar mamah, apa lagi kalau papah keluar kota",
"Nah sekarang kamu tau, obatnya itu ada di kamu, kamu yang bisa ngobati",
"Maksudnya kek?",
"Mamah mu dikaruniai lubang peranakan yang istimewa, dia menurunkan anak yang istimewa. Dulu kakek memagarinya dengan mustika yang nantinya bisa kamu ambil. Namun ada orang nakal yang membalik fungsi mustika itu sehingga mamah mu jadi disukai makhluk halus".
Tony cuma diam mendengar penjelasan mertua ku.
"Sekarang kita mulai ritualnya, Tony kamu duduk di kursi itu, Maya kamu berbaring di dipan", kata ayah mertua ku.
Segera aku menuruti perintah mertua ku. Aku disuruh membuka semua baju ku dan hanya mengenakan kain jarik sebagai penutup.
Kulihat mertua ku mengambil batu cincin yang dulu dia pakai untuk memaikan ku dan juga sebuah keris berwarna hitam legam. Batu cincin itu pun kembali ditiup oleh mertua ku. Dalam sekali tiup tubuh ku langsung menggeliat-geliat.
"Aaahhhh paaaakkkk gelliiiiii", kata ku.
"Tahan sebentar nduk, kita ambil dulu pasangan dari Warsidi".

Batu cincin itu digosok oleh mertua ku secara bersamaan, otomatis aku mendesah tidak karuan. Payudaraku serasa dikenyot-kenyot, sedang vagina ku seperti di kocok-kocok. Aku semakin lupa diri hingga akhirnya kain itu tersingkap. Tony hanya melongo melihat tubuh telanjang ku. Sesekali gunung kembar ku bergoyang membuat Tony menelan ludah melihatnya. Keris itu diletakkan disamping tempat tidur. Kemudian mertua ku melepas pakaiannya dan berdiri disamping ku.

"Nduk disedot dulu senjatanya", perintah mertua ku sambil menyodorkan penisnya.
"Ssrruuuuupppttt ssrrrruuuppppttt ssrruuuuupppttt", suara ku mengulum.

Sambil aku servis, mertua ku tak henti-hentinya meremasi payudara ku. Dia memainkan susu ku dengan gemas.
"Besar ya nduk, montok, tapi pentilmu kecil", puji mertua ku.

Tony semakin tidak tahan, duduknya pun mulai tidak tenang. Kemudian emutan ku pun dilepaskan, ganti payudara ku yang disedot. Tangan mertua ku juga mulai mengobok-obok vagina ku.
"Sudahhh paaaaaakkkkkkk, Mayaaaaa kelluuuuuaaarrrr", aku orgasme dihadapan anak ku.

"Liat Ton, lobang mamah mu bercahaya, tandanya dia siap digarap", kata mertua ku. Tanpa menunggu panjang lebar mertua ku langsung menindih tubuh ku. Dibenamkannya penis besarnya di liang peranakan ku.
"Aaaahhhhhh paaaaaakkkkk besaaaaarrrr",
"Apa yang besarrr nduk?",
"Kontooolllll muuuuhhh paaaaakkkk",
"Bilang ke Tony yang jelas",
"Kontoooolll kakekkk muuuuuhhhh besaaaarrr Ton, maannntaaaabbbb", aku meracau tak karuan.

Belum sempat bernafas, aku lalu dibaliknya. Aku di garap dari belakang, penisnya mendesak-desak itil ku sehingga aku kegeliaan.
"Mayaaaaa gaaakkkk kuaaaaaatttt aaaaaaaahhhh", aku orgasme lagi kali ini lebih dahsyat sampai muncrat-muncrat.
"Bapakkk jugaa ndukk",
"Crrrroooooottttt crrrroooottt crrrrroooooootttttt", pejuh mertua ku keluar banyak, hingga meleleh keluar.

Aku masih lemas dibuatnya, aku terlentang diatas dipan.
"Tony, sekarang gantian kamu",
"Apa kek?", Tony kaget.
"Kamu yang melanjutkan ritualnya, ambil mustika dalam tempik mamah mu",
"Maya cuci vagina mu dengan air kembang ini", perintah mertua ku.
Aku menurutinya dan aku panggil Tony untuk mendekati ku. Tanpa menunggu lama, aku buka pakaian anak ku. Aku terkejut karena penis anak ku cukup besar untuk anak usia SMP. Lalu aku hisap kontol anak ku sendiri. Sungguh sensasi luar biasa, bisa menikmati darah daging ku sendiri.
"Ssrrruuuuppttr ssrruuuppttt ssrrruuuppptttt",
"Aahhhh gellii maaahhhh",
"Crroooottt croooootttt crrooootttt", pejuh anak ku keluar banyak.

"Kok sudah keluar sayang, mamah belum",
"Maaf mah", Tony hanya menunduk malu.
"Sini mamah tetekin", ajak ku sambil memeluk anak ku. Dia menyedot payudara ku dengan kuat, seperti kehausan.

"Tony, kamu mau minum air susu mamah mu", kata mertua ku.
"Mau kek",
Mertua ku lalu memijit tangan ku dan menggosok cincinnya yang berbentuk bukit kembar itu.
"Aaahhhhh susu kuuuhhh kencennnnggg",
"Ssrrrooppt ssrooopppt srrooopppttt", suara Tony menyedot susu ku.

"Enak kan nang?", tanya mertua ku.
"Enak kek", Tony makin ganas menyusu.

Setelah itu penis anak ku tegang lagi, bahkan lebih kuat. Langsung ku bimbing penis itu menuju liang kenimatan ku.

"Aaaauuuuhhhh enaaakkk sayangggg",
"Iya maahhh sempiiittt",
"Sekarang kamu genjot mamah",

"Aaaahhh aaaaauuhhhh aauhhhhhh, kamu pinterr sayangggg", desah ku.
"Mamah juga enakkkk".
"Sekarang kamu tiduran, biar mamah yang diatas".
Aku mengambil posisi diatas sehingga Tony bisa menikmati goyangan maut ku. Dia terus menghisap puting susu ku sambil menikmati jepitan vagina ku.

"Bareng mamahhhhsayangggggg",

"Aaaahhhhhhhhhhhhhh",
Croooott crroooooooottt crrroooottttt", kedua cairan cinta kami bersatu dalam rahim ku.

Ketika aku penis Tony aku cabut keluarlah beberapa mustika. Baik dari Bapak mertua ku maupun dari Warsidi.
"Apa ini kek?", tanya anak ku.
"Ini semua punya kamu, itu buat menjaga kamu dari bahaya, bisa juga menambahkan aura kewibawaan", jelas mertua ku.

Kami lalu pulang ke rumah mertua ku. Aku juga sudah lega badan ku tak lagi terasa panas maupun berat. Ketika dijalan Tony sempat berbisik pada ku.
"Mah, Tony nanti minta lagi".
Aku hanya tersenyum dan mengangguk padanya.

1 komentar:

AgentLendirQQ mengatakan...

Bingung cari Situs Judi Online Terpercaya?
ini solusi buat kamu!!

Dapatkan kesempatan menang dan hadiah sampai puluhan juta rupiah!!
BERAPAPUN KEMENANGAN ANDA
AKAN KAMI BAYAR!!
Segera Daftarkan Diri Anda di KLIKQQ !!!
DAFTAR DISINI

KlikQQ Menerima Deposit Via ''PULSA TELKOMSEL & XL'' dan juga Via ''OVO'' ONLINE 24JAM!

Dengan Minimal Deposit dan Withdraw hanya IDR 15.000 Anda sudah bisa memainkan 9 jenis permainan seperti :
- Poker
- DOMINO99
- ADUQ
- Bandar Q
- CAPSA SUSUN
- Bandar66
- Bandar Sakong
- Bandar Poker
- Perang Baccarat

KELEBIHAN DARI KLIKQQ :
- Bonus TurnOver 0.5% ( Di Bagikan Setiap Minggu )
- Bonus REFFERAL 10% ( BERLAKU SEUMUR HIDUP )
- Customer Service 24Jam Siap Melayani
- Konsultasi Masalah Permainan

JADI TUNGGU APALAGI!!! BERGABUNG SEGERA DI KLIKQQ

SEMUA BERKESEMPATAN MENDAPATKAN HADIAH !!!

Info lebih lanjut kunjungi :
- Live Chat 24 Jam
- WA : +855 8731 1286
- Line :klikqq
- Facebook :Daftarklikqq

Daftarkan Sekarang Juga !!

Posting Komentar